Foto, istimewa (Pemprov Jatim) |
SURABAYA – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, hadiri gelaran acara BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur dalam acara Musyawarah Daerah (Musda) yang ke XIV, pada Rabu, (24/03/2021).
Khofifah senang dengan tagline “We Are The Future” yang dimiliki oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).
“Tidak hanya saat pandemi tapi bahwa kita harus melakukan kompetisi dari banyak negara di dunia,” katanya.
Khofifah mengatakan, bahwa Jawa Timur, menjadi kontributor terbesar kedua di Indonesia, sehingga memiliki kepentingan yang banyak untuk segera membangkitkan perekonomian di Jatim.
“Melalui tangan tangan brilian, tangan tangan poduktif, dari HIPMI Jawa Timur,” imbuhnya.
Khofifah berharap, Musda HIPMI Jawa Timur ini menjadi momentum baru untuk bisa menambah semangat bagi kebangkitan ekonomi. Menurutnya, saat-saat seperti ini, semangat baru dan energi baru harus terus dipupuk.
“Mudah-mudahan seluruhnya akan memberikan inspirasi yang produktif bagi kebangkitan ekonomi di Jawa Timur,” tandasnya.
Mufti A.N. Anam, Ketua Umum BPD HIPMI Jatim dalam pelaksanaan Musda tersebut memberikan sambutan sekaligus pamit perpisahan. Ia mengucapkan terimakasih dan menjelaskan bahwa HIPMI lebih dari sebuah organisasi.
“Sebelum saya undur diri, saya ucapkan terimakasih kepada rekan-rekan semua yang berada di BPC, saya sering ikut organisasi, tapi tidak ada yang seperti di HIPMI Jatim, disini lebih dari sebuah organisasi, persahabatan dan persaudaraan terjalin erat,” ucapnya.
Anam menjabat di tahun 2018 ketika itu memiliki 20 Badan Pengurus Cabang (BPC) saja, namun kini mencapai 37 cabang.
Kanda Eka Sastra, Wakil Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) menjelaskan road map negara maju itu harus memiliki wirausaha 12 sampai 14 persen, sedangkan di Indonesia hari ini hanya ada 4,6 persen.
“Fokus wirausaha dan Interasi teknologi dalam berbisnis, adalah dua poin penting, karena tanpa teknologi, lahan yang luas tidak akan produktivitas,” katanya.
Masih kata Kanda, dengan orang hebat itu bisa mengintegrasikan teknologi dalam berbisnis, hal itu bisa mendorong Indonesia maju dipercepat sebelum tahun 2025. (*/Sigit)
Facebook Comments Box