foto: Pdt. Lies Soriton ikut membagikan nasi |
Jembertoday.com-Gereja Pantekosta di Indonesia Kota Jember punya agenda kemanusian secara berkala setiap minggunya. Kegiatan sosial kemanusian bukan ditujukan kepada intern jemaatnya tetapi bagi masyarakat umum yang ada disekitar gereja atau yang sering melintas di depan gereja. Gerakan itu dinamakan “GpdI Ekklesia Peduli dan Berbagi” yang diadakan dua kali seminggu yaitu hari selasa dan sabtu.
Selasa sore, 5 Mei 2020 ratusan nasi goreng yang dibungkus mika plastik telah disiapkan panitia dan ditaruh dimeja. Masyarakat yang sudah tahu jadwal pembagian nampak antri diluar pagar menunggu pintu dibuka. Tepat pukul 16:30 pintu pagar dibuka dan satu-persatu warga masuk dengan tertib mengambil bungkusan nasi goreng. Tidak utuh waktu lama ratusan nasi goreng ludes.
Saat dikonfirmasikan kepada pihak gereja, wakil gembala sidang GpdI, Doni Heryanto mengatakan agenda ini adalah wujud kepedulian gereja pada sesama tanpa memandang suku, ras ataupun agama. “Kegiatan ini kami lakukan sebagai bentuk kepedulian gereja kepada warga diluar jemaat. Kami melakukan rutin dua kali setiap minggunya,” ungkap Doni.
Selama bulan puasa ini, kata wakil gembala sidang GpdI itu, sudah empat kali. “Kali ini berupa nasi goreng dan kami panitia hanya membagi saja sebab yang membuat jemaat,” ucapnya.
Pihak gereja dan panitia diakonia menerima donasi dari jemaat untuk kegiatan sosial ini berupa uang dan juga masakan.
Doni Heryanto berharap apa yang dilakukan ini bisa sedikit meringankan beban warga yang terdampak covid 19.
Dari pantauan awak media, panitia terkadang membawa beberapa nasi bungkus untuk diberikan kepada warga yang ada disepanjang Jembatan Semanggi.
foto: Pdt. DR. Doni Heryanto, S.Th, M.Th (sebelah kanan) |
Sementara salah satu warga yang mengambil nasi goreng ketika ditanyai wartawan mengaku senang. Agus seorang ojek online, “Terima kasih ya mas buat nasinya. Saya berterimakasih pada gereja pantekosta yang sudah memberi nasi secara gratis”.
Agus memiliki pekerjaan sebagai ojek online (bejack). Menurut pengakuannya pendapatan ojek sangat menurun akibat adanya wabah corona. Ia yang menanggung isti dan dua anak merasa berat menjalani hidup. (spa)
Facebook Comments Box