JEMBER, www.jembertoday.net – Camat Puger Subagiyo selaku pemangku pemerintahan di wilayah kecamatan mengungkapkan rahasia kesuksesan penyelesaian sengketa Land Consolidation (LC) Puger.
Masyarakat Puger memiliki keunikan tersendiri. Wilayah Kecamatan Puger adalah wilayah terbuka sejak zaman dahulu di mana jalur perdagangan laut sudah ada. Di tambah dengan perpindahan penduduk Jawa (dari Jawa Timur bagian barat hingga Jawa Tengah yang disebut sebagai wilayah Matraman). Akibatnya, terjadi percampuran banyak budaya tetapi masih didominasi budaya Jawa dan Madura.
Sengketa LC Puger terjadi sejak program yang bersumber dari dana APBN Tahun 2008 untuk menata kawasan lahan di dekat pantai, yakni pantai selatan Puger, menjadi kawasan perumahan nelayan. Tujuannya agar kehidupan nelayan lebih sejahtera dengan memiliki tanah dan bangunan rumah sendiri.
Pembagian lahan digarap oleh pusat, sedangkan perumahan akan dibangun dengan memanfaatkan kredit perbankan lewat koperasi. Tetapi ada oknum yang bermain ‘nakal’ dengan membawa kabur 700 sertipikat program LG Puger. Akibatnya pembangunan tidak bisa diteruskan dan masyarakat harus gigit jari. Kejadian itu sudah 16 tahun lalu.
Tahun 2022 dibentuklah tim Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Kabupaten Jember. Sesuai Keppres No. 86/2018 Ketua GTRA adalah kepala daerah dengan Ketua pelaksana hariannya adalah Kepala Kantor ATR/BPN.
Baca Juga : Mana Lebih Penting, Luas Lahan Pertanian Atau Perumahan? Begini Kata Kakan BPN Jember
Dalam penyelesaian sengketa LC Puger, Tim GTRA intens berkoordinasi dengan Muspika Puger yang diketuai Camat Subagiyo.
Subagiyo mengungkapkan rahasia kesuksesan tim GTRA dalam penyelesaian sengketa LC Puger.
“Ada titik terang. Selama ini masyarakat memang bertanya, kapan sertipikat akan diserahkan? Alhamdulillah sekarang sudah ada bukti, dari 700 bidang alhamdulillah yang diserahkan tadi 197 sertipikat,” ucap Subagiyo usai acara penyerahan sertipikat saat ditemui di Pendopo Kecamatan Puger, Jumat, (9/8/2024).
Menjawab pertanyaan Wartawan Jember Today tentang rahasia kesuksesan atas penyelesaian sengketa LC Puger Subagiyo menjawab demikian. “Alhamdulillah bapak bupati, bapak Hendy sangat memperhatikan soal tanah. Tadi itu kan sudah disampaikan waktu penyerahan sertipikat,” jawab Subagiyo.
Lalu ia mengatakan kunci dalam meredam konflik atas sengketa LC Puger. “Kuncinya sabar mas. Bahwa menghadapi masyarakat itu harus sabar. Biasanya masyarakat tidak tahu duduk perkaranya, ya kita jelaskan apa adanya dengan pelan-pelan. Insyaallah, kalau sudah mengerti akan menyadari sendiri,” pungkas Subagiyo.
Memang penyelesaian sengketa tanah LC Puger tidaklah mudah. Selain tekad kuat dari tim GTRA Jember juga disertai kesabaran dalam membina masyarakat.
Hal itu dipahami benar oleh Akhyar Tarfi selaku Kepala Kantor (kakan) ATR/BPN dan sekaligus Ketua Pelaksana Harian GTRA Jember. Bahwa tidaklah mudah menyelesaikan sengketa LC Puger.
Meski sudah ada 611 sertipikat yang kembali dari 700 yang raib tapi masih ada masalah lain. “Namun demikian masih ada persoalan yang akan kita selesaikan. Mohon dukungan pak kades pak camat pak kapolsek dan pak dandim, masih ada di sini yang menguasai bukan yang berhak,” terang Akhyar.
Dengan kunci rahasia sabar, seperti yang diutarakan Camat Subagiyo, tim GTRA Jember akan terus menuntaskan masalah sengketa tanah tersebut. (Sgt)