JEMBER, www.jembertoday.net – Usai rapat Si Rambo atau disebut High Level Meeting di Kabupaten Jember Bupati Hendy cari penyebab deflasi di kabupaten tembakau ini.
Data dari kantor BPS Kabupaten Jember tentang deflasi yang berturut-turut sepanjang 4 bulan terakhir itu membuat Bupati Hendy Siswanto ingin mencari tahu penyebab deflasi Kabupaten Jember.
“Deflasi (Agustus) masih bagus, tidak terlalu dalam ya, 0,08 persen. Tapi ini perlu diantisipasi,” ungkap Bupati Hendy, Rabu, (4/9/2024).
Perlu diketahui, rapat Si Rambo dilaksanakan di aula LPP RRI (Lembaga Penyiaran Pemerintah Radio Republik Indonesia) Jember, di Jalan Letjen Panjaitan no.61 Sumbersari, Jember.
Rapat Si Rambo difokuskan untuk pengendalian inflasi daerah bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Jember bersama stakeholder terkait yang langsung di pimpin oleh Bupati atau Wakil Bupati Jember.
Baca Juga : PTPN 1 Regional 5 Bantu Atasi Stunting, Beri 30 Juta Lewat Forum CSR Jember
Menurut Hendy, deflasi memunculkan dua arti. “Deflasi itu kan penurunan harga barang di tingkat konsumen. Artinya, daya beli (masyarakat) turun atau kebanyakan stok (barang)? Ini sedang kita cari penyebab deflasi Kabupaten Jember,” katanya.
Untuk itu, bupati akan melakukan penetrasi pasar, meski operasi pasar sudah rutin dilakukan oleh Disperindag bersama Bulog dan PT Rajawali, dengan mencari tahu kondisi di lapangan atau di pasar.
“Besok kita lakukan penetrasi pasar, ada yang beli nggak. Kalau barang yang kita jual dengan harga murah ini nggak ada yang beli ya berarti nggak ada duit,” katanya sambil tersenyum tipis.
Upaya itu untuk menjaga agar deflasi tidak terlalu dalam sebab ia melihat kabupaten tetangga Jember juga mengalami hal sama, deflasi.
Upaya lain yang akan dilakukan oleh Bupati Jember yaitu mendorong kepada lembaga, institusi, perusahaan dan lainnya untuk mengeluarkan dana insentifnya.
“Tadi saya sampaikan kepada seluruh yang ikut si rambo itu untuk mengeluarkan insentif-insentifnya,” ungkap calon petahana Pilkada Kabupaten Jember 2024 itu.
Tujuannya, kata Hendy, supaya ada daya beli masyarakat.
Baca Juga : Hanya Hari Ini, PT Perumdam Tirta Pandalungan Gratiskan Biaya Pemasangan
Langkah ketiga yang akan dilakukannya adalah akan mengirimkan atau menjual stok barang yang melimpah ke daerah kabupaten/kota lain yang kekurangan barang tersebut.
“Itu terealisasi dengan kerjasama antar daerah. Seperti jagung bisa kita kirimkan ke daerah Blitar atau Tulungagung yang banyak peternakan ayam,” papar Hendy.
Hingga saat ini Hendy mengakui masih belum bisa mengungkap putusnya rantai distribusi bahan pangan sebab memang sistem perekonomian Indonesia menganut ekonomi terbuka. Pemerintah tidak membatasi distribusi barang.
“Kita sedang mengkaji itu (rantai distribusi), masih terputus. Ini (barang) dijual ke mana, kita belum mendapat data yang akurat,” pungkas Hendy Siswanto.
Sebagai tambahan informasi, pada Bulan Agustus Kabupaten Jember mengalami deflasi 0,08 persen (mtm). Sedangkan inflasi hingga agustus dibanding tahun lalu (yty) pada angka 1,83 persen. Hingga Agustus angka inflasi tahunan (ytd) pada angka 0,99 persen. (Sgt)