foto: Ustad Mastur menerima utuh bentuan yang dijanjikan Bupati Faida |
Jembertoday.com-Terjadi misscomunication antara Bupati dan jajarannya dalam memberikan bantuan korban bencana banjir di Mangli beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi bahan pemberitaan yang miring.
Penerima bantuan, pengasuh pondok putra Baitul Ailmi IAIN Jember, Ustad Mastur memberikan klarifikasinya pada www.jembertoday.com bahwa Hari Jumat malam, 14 Februari 2020 semuanya sudah clear. Camat Kaliwates dan jajarannya datang dengan membawa bantuan yang dijanjikan oleh bupati.
Pada waktu kunjungan, Bupati Jember menjanjikan akan memberikan 18 kasur, 18 selimut dan 2 box sembako untuk anak-anak mahasiswa yang kost disana. Karena saat itu tim BPBD membawa stok bantuan yang terbatas bupati hanya memberikan secara simbolis yaitu 5 set kasur, 5 selimut dan 2 box sembako.
Menurut pengakuan Mastur, “Waktu itu hanya simbolis dan ada 5 kasur dan 5 selimut plus sembako bukan 18. Tapi setelah bupati bubar ada petugas yang menarik kembali dengan alasan akan dibagikan serentak sesuai data yang diajukan, katanya”
Mastur sampaikan bahwa pada waktu kunjungan bupati, ia hanya menerima simbolis saja, tidak menerima barangnya. “Hari itu tidak menerima apa-apa karena ditarik lagi. Tiga hari setelahnya kita dapat 2 kasur dan 2 selimut” ujar Ustad Mastur.
Keterlambatan bantuan ini bukan unsur kesengajaan tetapi hanyalah kesalahan komunikasi saja. Tidak ada niatan dari bupati untuk pencitraan. Jumat sore, Camat Kaliwates, Asrah Joyo Widono dan jajarannya langsung membawa sisa bantuan yang dijanjikan. Rombongan Kecamatan Kaliwates membawa 16 kasur dan 16 selimut untuk Ustad Mastur. (SPA)
Facebook Comments Box