foto: Bupati Jember diwawancarai saat kongres guru GTT |
Jembertoday.com-Bupati Jember, dr Faida, MMR mengingatkan para guru GTT untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Guru GTT ojo gampang diprovokasi, ojo gampang dipengaruhi,” ujar Faida dengan bahasa Jawanya saat Kongres Guru GTT sesi kedua di Aula PB Sudirman, Sabtu, 14 Maret 2020.
Sepanjang hari ini ada kongres guru GTT semester pertama tahun 2020 yang diakakan dua sesi dengan total jumlah 3.205 orang guru. Sesi pertama dihadiri 1.531 orang dan siang harinya 1.674 orang dan Pemerintah Daerah jember dihadiri sendiri oleh bupati.
Bupati Faida mencontohkan dengan isu NUPTK yang beberapa hari kemarin dibawa menjadi bahan audiensi antara guru GTT dengan bupati. “Ada yang bilang kalau NUPTK itu bupati yang menentukan,” pancing Bu Faida. Kemudian ia mengajak melihat aturan yang berlaku tentang NUPTK.
Bupati Faida mengatakan, dasarnya adalah persesjen kemendikbud no. 1 tahun 2018. NUTPK adalah Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang merupakan kode referensi yang berbentuk nomor unik bagi guru pendidik dan tenaga kependidikan sebagai identitas dalam menjalankan tugas pada Satuan Pendidikan di bawah binaan Kemendikud.
Permohonan penerbitan NUPTK melalui sistem aplikasi vervalptk.data.kemdikbud.go.iddengan melampirkan syarat: KTP, Ijazah dari pendidikan dasar sampai terakhir, bukti memiliki kualifikasi akademik paling rendah D-IV atau S-I, khusus bagi cpns/pns melampirkan SK pengangkatan dan SK Penugasan dari Dinas Pendidikan, bagi non pns surat keputusan pengangkatan dari dinas pendidikan serta telah bertugas minimal 2 tahun secara terus menerus dengan dibuktikan surat keputusan dari ketua yayasan atau badan hukum lainnya.
“Jadi tidak ada NUTPK itu apa katanya bupati,” kata Bu Faida. Ia mengingatkan pada guru GTT, “Oleh karena itu sekali lagi jangan mudah terprovokasi oleh siapapun, kalau ada yang tidak jelas tanya ke kepala sekolah atau langsung ke dinas”.
Kepada organisasi profesi guru yaitu PGRI, ia berpesan agar bisa menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. “Saat ini saya dorong PGRI untuk segera melakukan kongres atau rapat sesuai dengan ad dan art-nya untuk segera memilih pengurus baru, karena gak boleh ada kekosongan pengurus. Pengurus PGRI yang sekarang sudah habis masa jabatannya lima tahun. Dan ini harus segera dikerjakan,” pungkas Bupati Faida. (Spa)
Facebook Comments Box