foto: Media tanam siap didistribusikan |
Jembertoday.com-Tidak semua bisnis terdampak covid 19, salah satunya adalah bisnis tanaman hias. Bisnis tanaman hias tidak banyak dilirik orang. Hanya orang-orang tertentu saja yang tetap eksis menekuni usaha ini. Salah satu orang yang masih tetap eksis di dunia bunga dan tanaman hias adalah Dadag Subroto dengan Kebun Puspanya.
Ditemui di kediaman di Jalan. Letjend Panjaitan VIII no. 13, Kamis, 07 Mei 2020 Dadag dengan santai menceritakan bisnisnya di tengah serangan covid 19.
“Dengan adanya covid 19 hampir tidak ada perubahan yang usaha ini sepi atau rame,” Dadag mengawali kisahnya. Sebelum dan sesudah adanya serangan covid19 bisnis tanaman hias dan bunganya berjalan seolah tidak ada masalah.
Penjualan ataupun penyewaan tanaman hias dan bunga yang ia geluti tidak mengalami perubahan dalam omsetnya. Tanaman hias dan bunga ada yang dijual langsung kepada pembeli ada pula yang disewakan ke beberapa kantor baik pemerintah atau swasta.
“Kalau nursery ini kan memang tidak kelihatan naik apa turun. Omset tidak terpengaruh secara umum. Tapi dari tahun ke tahun nurserry ini memang tidak terpengaruh oleh keadaan apapun yang saya rasakan. Jadi gak ada itu sepi, apa itu rame,” alumni sastra Unej ini ungkapkan.
Ia menekuni usaha ini sejak tahun 90-an ketika masih kuliah di Kampus Tegal Boto. Dalam bisnis tanaman hias dan bunga berbeda dengan bidang bisnis lainnya. Jika ada isu ataupun event perlombaan seperti beberapa tahun lalu bisa mengangkat omset penjualan. “Yang pernah rame itu kalau ada booming seperti kamboja, aglonema, antorium itu memang berubah,” kata pria berjenggot lebat ini.
foto: Puspa Nurserry |
Sebulan ini pemerintah mengambil kebijakan social dan physical distancing. Sekolah diliburkan, beberapa pegawai baik pemerintah maupun swasta ada yang bekerja di rumah secara bergilir dan tidak sedikit yang dirumahkan oleh pabrik, ataupun usaha mandirinya tutup karena sepi. Dampaknya lebih banyak orang yang berdiam di rumah masing-masing. Ini malah mengangkat penjualan dari bisnis turunan tanaman hias dan bunga yaitu media tanam.
“Cuma ada gejala rupanya, mungkin dengan banyaknya orang nganggur dirumah itu permintaan pada media tanam ini pada satu bulan terakhir ini luar biasa, bisa tiga kali lipat,” katanya dengan semangat. Media tanam yang dimaksud adalah berupa kompos yaitu campuran pupuk kandang yang sudah lama dengan sekam yang sudah lapuk.
Dadag memiliki 7 agen penjualan. “Semua agen permintaannya meningkat. Biasanya sepuluh hari baru diisi sekarang lima, tujuh hari sudah minta diisi,” pungkasnya. (spa)
Facebook Comments Box